KAJIAN PESAN-Menuntut Ilmu oleh Al-Ustadz Abu Faishol

TENTANG MENUNTUT ILMU.

Oleh : Al-Ustadz Abu Faishol Hafizahullah

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga Allah berikan kepada Nabi Kita Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam, pada keluarga beliau, para sahabat serta orang-orang yang mengikuti beliau sampai kiamat kelak.

Para ikwhan dan akhwat yang di rahmati oleh ALLAH Subhanahu wa Ta’ala, dalam kajian ini kita akan membahas Menuntut ilmu.

  1. Meluruskan Niat. Meluruskan niat diawal dan diakhir. Tidak ada orang yang sempurna dalam menjaga niat.
  2. Rajin Berdoa kepada Allah SubhanahuWaTa’ala. Yang kita minta adalah ilmu yang bermanfaat bukan cuma kerendan nge-tren.
  3. Bersungguh-sungguh belajar dan haus akan ilmu

Imam Syafii  berkata : “Wahai Saudaraku, tidak akan sekali-kali kalian mendapatkan ilmu kecuali dgn 6 perkara :

  1. Kecerdasan
  2. Semangat
  3. Sungguh-Sungguh
  4. Bekal
  5. Belajar dengan guru
  6. Waktu yang panjang

Belajar sesuatu itu adalah persoalan proses

  1. Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat yang harus kita tinggalkan. Ini adalah buah dari ketakwaan. Sesungguhnya yang  takut kepada Allah hanyalah para ulama
  2. Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu terhadap menuntut ilmu
  3. Mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh, ataupun guru

Fokus menjadi hal yang terpenting dalam pelajaran.Faktanya, HP banyak menjadi penghambat focus pada saat belajar.

  1. Diam dan tidak berisik
  2. Memahami ilmu syar’i yang disampaikan
  3. Menghafal Ilmu

Penting kolaborasi antara memahami dan menghafal ilmu. Ini adalah sebuah pecutan bagi kita untuk mengiringi pemahaman dan hafalan.Ketika para ulama terdahulu menyampaikan ilmu, mereka membuat matan yang nantinya dapat dihafal.Dengan menghafal dan memahami, kita dapat menyampaikan hujjah dengan baik berkaitan dengan suatu ilmu.

  1. Ikatlah ilmu dengan tulisan. Tulisan akan lebih memperkuat hafalan. Para ulama terdahulu produktif dengan menulis suatu ilmu. Tetapi di zaman sekarang banyak kita temui banyak orang sibuk dengan komentar. Tulisan di dalam agama islam adalah sebuah manhaj dalam menuntut ilmu.

Disitulah kita akan mendapatkan keberkahan dalam belajar. Belajar akan berbuah kebaikan, dan bertambahnya kebaikan. Kita banyak mempelajari sesuatu hanyalah tampilan luar saja.Tetapi rapuh.Kita terlupakan dalam mempelajari ilmu ushul terutama dalam kaitannya dengan akidah dan manhaj.Ketika kita hanya mengikuti trend belajar orang, kita akan mudah terkena syubhat.

  1. Mengamalkan ilmu syariy yang telah diajarkan

Sebagaimana  yang  telah difirmankan Allah dalam surat al ashr. Allah menjadikan waktu sebagai sumpahnya yang menunjukan begitu pentingnya waktu. Di surat Al Ashr kita juga diperintahkan supaya gak pinter sendiri. Kita terus saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

 

  1. Mendakwahkan Ilmu. Retorika dalam menyampaikan ilmu diperlukan. Tapi jangan karena hanya retorika bagus kita memberitahu apa yang tidak kita ketahui.

 

Ilmu itu didatangi bukan mendatangi.Jika kita ingin mengetahui ilmu, maka mengembaralah.Sehingga nanti kita menghargai usaha kita.Ada keberkahan dalam mendatangi menuntut ilmu.Seberapa besar kepayahan kita dalam belajar juga dapat menggambarkan seberapa besar kita menghargai ilmu.

“Barangsiapa menempuh (Read :Menyiapkan (strategi) jalan menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan jalan menuju surga”

Dalam riwayat lain : “Malaikat akan membentangkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu.”

Orang  yang alim siapa saja yang berada di langit dan bumi akan meminta ampunan. Sampaikan yang ada di air sekalipun.Keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang rajin beribadah bagiakan cahaya bulan dan bintang-bintang

Para  Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham.Tapi mereka mewariskan ilmu.

Ilmu yang diatas yang dimaksud adalah ilmu syari.

Bagaimana dengan ilmu dunia yang kita pelajari?Bagaimana kita menyikapinya?

Ilmu syar’i yang dipakai dalam kehidupan keseharianya itu ibadah maka wajib dipelajari.Maka, ilmu yang kita pelajari ini jika diniatkan untuk umat maka ini akan bermanfaat.

Ilmu itu akan bermanfaat jika memang diniatkan untuk umat.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *