Penulis : Gies Andika
-Psikologi UI 2015
– Mahasantri Rumah Ukhuwwah 2018
Sesi Panel
Soeripto, S.H.
Ketua Umum Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP)
Ada tiga masalah utama yang paling di soroti terkait konflik Palestina-Israel saat ini. Adapun masalah tersebut antara lain :
1 . Tawanan dan Tahanan
Ada sekitar 5000 penduduk Palestina ditawan dengan tidak jelas alasan penangkapannya. Beberapa tahanan di hukum sampai 200 tahun penjara artinya ini lebih kejam dari seumur hidup karena umur manusia tidak mencapai sebanyak itu. Selain itu, banyak juga anak-anak, perempuan yang di tawan oleh pihak Israel.
2. Kekerasan
Di wilayah Tepi Barat terjadi kekerasan yang sangat kejam dan keji. Tidak berperikemanusiaan, banyak siksaan yang sudah tidak kita terima secara manusiawi. Di Jalur Gaza banyak terjadi serangan-serangan dasyat yang dilakukan oleh Israel. Permasalahan ini bagaimana carannya bisa sampai di PBB agar dapat mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh PBB sehingga keputusan yang dikeluarkan tidak hanya resolusi tapi berupa sanksi kepada Israel.
3. Blokade
Blokade masih dilakukan oleh pihak Israel. Perbatasan Gaza-Mesir dilakukan blokade bersama Pemerintah Mesir selama 12 tahun terakhir terutama dalam hal air minum dan listrik. Sehingga mereka kesulitan air minum dan listrik.
Saya kira solusi konkret yang bisa dilakukan adalah membentuk Lembaga Persahabatan Indonesia-Palestina. Lembaga khusus untuk melakukan hal-hal nyata agar dapat membantu perjuangan rakyat Palestina. Contoh programnya, bisa mengirimkan para psikolog ke Palestina untuk melakukan riset tentang trauma yang di alami anak-anak. Disana banyak sekali anak-anak yang trauma akibat perlakuan dari tentara Israel.
-
Sunarko
Direktur Timur Tengah Kementrian Luar Negri Republik Indonesia
Lembaga-lembaga internasional juga sedang merayakan Hari Solidaritas ini. Dukungan total dari seluruh elemen masyarkat Indonesia tiga sampai empat tahun terakhir untuk perjuangan Palestina sangat intensif. Indonesia menempatkan Isu Palestina-Israel sebagai Isu Utama politik Luar Negri.
Mengapa Isu Palestina menjadi isu utama Indonesia?
- Merupakan amanat UUD 1945
Terdapat dalam aliniea 1
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
Dan alinia ke 4
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
- Hubungan Historis dengan Palestina
Negara-negara Arab merupakan yang awal dalam mengakui kemerdekaan Indonesia. Termasuk Palestina
- Sejak KAA 1955, Palestina negara satu-satunya yang belum merdeka
- Karena Palestina Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berdiri
Berdirinya OKI dipicu oleh dibakarnya Masjidil Aqsha oleh Israel. OKI merupakan pilar negara islam terdiri dari 57 anggota negara Islam.
Strategi dukungan Indonesia
- 60 tahun KAA menghasilkan Deklarasi Pengakuan Palestina
- KTT Luar Biasa OKI menghasilkan Deklarasi Palestina (2016)
- Konferensi Internasional dukungan khusus kerjasama bidang teknik 2017
- Selain itu, Indonesia telah banyak menyelenggarakan Program Capacity Building untuk penduduk Palestina di seluruh negara. Sudah sebanyak 1887 yang telah ikut program pembinaan diri tersebut.
- Menggalang dukungan Pekan Solidaritas Palestina 12-18 Oktober 2018
- Indonesia memberikan dukungan nyata di Yordania, Syuria, Libanon.
- Membangun Rumah Sakit yang beroperasi di Gaza
- Sejak Januari 2019 secara resmi Indonesia merupakan Anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia juga akan memberikan dukungan di bidang ekonomi dengan mengeluarkan kebijakan Zero Tarif untuk produk Palestina agar bisa masuk ke Indonesia.
Kamis, 29 November 2018
Balai Sidang Universitas Indonesia
Notulensi oleh : Gies Andika