1. Syekh Mahmud Khalil Al-Hushari rahimahullah (Syaikhul Qurra/ Pimpinan para Qari Mesir dan Internasional abad ke-20)
  2. Syekh Abdul Basith Abdus Shamad rahimahullah (Qari legendaris Mesir abad ke-20)
  3. Syekh Aiman Rusydi Suwaid hafizhahullah (Pakar Trainer Tajwid dan Qiraat Internasional)
  4. Syekh Ali Abdurrahman Al-Hudzaifi hafizhahullah (Pakar Tajwid dan Qiraat serta Imam dan Khatib Masjid Nabawi Madinah hingga saat ini)
  5. Syekh Ahmad Isa Al-Mi’sharawi hafizhahullah (Ketua Lajnah Pentashih Mushaf Mesir abad ke-20 dan Imam Masjid Qatar)
  6. Syekh Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi rahimahullah (Qari legendaris Mesir abad ke-19)
  7. Syekh Hisyam Abdul Bari Rajih hafizhahullah (Qari milenial Mesir, Mudir Ma’had Qira’at dan Imam Masjid Kelantan Malaysia)
  8. Syekh Misyari Rasyid Al-Afasi hafizhahullah (Qari milenial Kuwait, Imam Masjid Al-Jami Kuwait)
  9. Syekh Muhammad Ayyub rahimahullah (Dosen Al-Qur’an Universitas Islam Madinah dan Imam Masjid Nabawi Madinah)

Catatan :

  1. Pemilihan rekomendasi Qari ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis dari mendengarkan rekaman murattalnya dan arahan dari talaqqi masyaikh kami.
  2. Pemilihan ini disebabkan beberapa hal berikut :
    • Kepakaran dalam bidang tajwid dan qiraat (dibuktikan dengan pemahaman teori dan praktek yang benar dan dapat dijadikan rujukan, atau karya-karya tulisnya)
    • Senioritas umur dan kontribusinya dalam mengajarkan ilmu tajwid dan qiraat di dunia Islam
    • Rekomendasi para ahli terhadap kapabilitas qari-qari tersebut berdasarkan hasil pengujian ataupun keyakinan gurunya.
  3. Standar utama bacaan para Qari tersebut sehingga dapat dijadikan rujukan utama bagi kaum muslimin adalah :
    • Ketepatan Makhraj dan Sifat Huruf
    • Konsistensi Hukum-hukum tajwid yang diterapkan
    • Kesesuaian kaidah Waqaf dan Ibtida bacaan
    • Kelayakan lagu yang digunakan sehingga tidak merubah makna Al-Qur’an dan hukum-hukumnya
  4. Beberapa catatan personal terkait sebagian Qari :
    • Qari no. 2 memiliki versi mujawwad maqamat (bacaan Al-Quran dengan lagu-lagu tertentu) , yang dikritisi bacaannya oleh Syekh Aiman. Beliau dan pakar lainnya merekomendasikan versi murattal nya saja.
    • Qari no. 5 dan 6 tidak memiliki versi full rekaman murattalnya. Beliau lebih fokus kepada pengajaran yang diselingi praktek tahsin bacaan.
    • Qari no. 8 terkadang dikritisi dalam penerapan bacaan berlagunya yang mengakibatkan tidak konsisten dalam penerapan hukum tajwid dalam versi salat. Bacaan beliau lebih direkomendasikan dalam versi tilawah non-salat.

Informasi ini kami bagikan dalam rangka menjaga amanah bacaan Al-Quran yang ditransmisikan (riwayat) dari masa ke masa dengan kualifikasi yang terstandar. Hal ini sebagai sarana kemudahan bagi penghafal Al-Qur’an yang menggunakan metode istima’ agar lebih selektif dan bermanfaat.

اللهم اجعل القرآن ربيع قلوبنا ونور صدورنا وجلاء أحزاننا برحمته يا أرحم الرحمين

Abid Fathurrahman Arif
Kukusan, 19 Sya’ban 1443 H

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *