- Syekh Mahmud Khalil Al-Hushari rahimahullah (Syaikhul Qurra/ Pimpinan para Qari Mesir dan Internasional abad ke-20)
- Syekh Abdul Basith Abdus Shamad rahimahullah (Qari legendaris Mesir abad ke-20)
- Syekh Aiman Rusydi Suwaid hafizhahullah (Pakar Trainer Tajwid dan Qiraat Internasional)
- Syekh Ali Abdurrahman Al-Hudzaifi hafizhahullah (Pakar Tajwid dan Qiraat serta Imam dan Khatib Masjid Nabawi Madinah hingga saat ini)
- Syekh Ahmad Isa Al-Mi’sharawi hafizhahullah (Ketua Lajnah Pentashih Mushaf Mesir abad ke-20 dan Imam Masjid Qatar)
- Syekh Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi rahimahullah (Qari legendaris Mesir abad ke-19)
- Syekh Hisyam Abdul Bari Rajih hafizhahullah (Qari milenial Mesir, Mudir Ma’had Qira’at dan Imam Masjid Kelantan Malaysia)
- Syekh Misyari Rasyid Al-Afasi hafizhahullah (Qari milenial Kuwait, Imam Masjid Al-Jami Kuwait)
- Syekh Muhammad Ayyub rahimahullah (Dosen Al-Qur’an Universitas Islam Madinah dan Imam Masjid Nabawi Madinah)
Catatan :
- Pemilihan rekomendasi Qari ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis dari mendengarkan rekaman murattalnya dan arahan dari talaqqi masyaikh kami.
- Pemilihan ini disebabkan beberapa hal berikut :
- Kepakaran dalam bidang tajwid dan qiraat (dibuktikan dengan pemahaman teori dan praktek yang benar dan dapat dijadikan rujukan, atau karya-karya tulisnya)
- Senioritas umur dan kontribusinya dalam mengajarkan ilmu tajwid dan qiraat di dunia Islam
- Rekomendasi para ahli terhadap kapabilitas qari-qari tersebut berdasarkan hasil pengujian ataupun keyakinan gurunya.
- Standar utama bacaan para Qari tersebut sehingga dapat dijadikan rujukan utama bagi kaum muslimin adalah :
- Ketepatan Makhraj dan Sifat Huruf
- Konsistensi Hukum-hukum tajwid yang diterapkan
- Kesesuaian kaidah Waqaf dan Ibtida bacaan
- Kelayakan lagu yang digunakan sehingga tidak merubah makna Al-Qur’an dan hukum-hukumnya
- Beberapa catatan personal terkait sebagian Qari :
- Qari no. 2 memiliki versi mujawwad maqamat (bacaan Al-Quran dengan lagu-lagu tertentu) , yang dikritisi bacaannya oleh Syekh Aiman. Beliau dan pakar lainnya merekomendasikan versi murattal nya saja.
- Qari no. 5 dan 6 tidak memiliki versi full rekaman murattalnya. Beliau lebih fokus kepada pengajaran yang diselingi praktek tahsin bacaan.
- Qari no. 8 terkadang dikritisi dalam penerapan bacaan berlagunya yang mengakibatkan tidak konsisten dalam penerapan hukum tajwid dalam versi salat. Bacaan beliau lebih direkomendasikan dalam versi tilawah non-salat.
Informasi ini kami bagikan dalam rangka menjaga amanah bacaan Al-Quran yang ditransmisikan (riwayat) dari masa ke masa dengan kualifikasi yang terstandar. Hal ini sebagai sarana kemudahan bagi penghafal Al-Qur’an yang menggunakan metode istima’ agar lebih selektif dan bermanfaat.
اللهم اجعل القرآن ربيع قلوبنا ونور صدورنا وجلاء أحزاننا برحمته يا أرحم الرحمين
Abid Fathurrahman Arif
Kukusan, 19 Sya’ban 1443 H