Penulis : Abid Fathurrahman Arif (Pengajar Pesantren Kosan Yayasan Bisa , Mahasiswa Sarjana Sastra Arab UI 2016)
1. Imam Nafi Al-Madani
Identitas : Beliau bernama lengkap Nafi bin Abdurrahman bin Abi Nuaim Al-Laitsi, yang memilki Kunyah (gelar) Abu Ruwaim lahir tahun 70 H/690 M dan wafat tahun 169 H/786 M. Beliau adalah salah satu Imam Ahli Qiraat yang berasal dari Madinah Al-Munawwarah pada zamannya. Beliau merupakan pengajar dan Imam Masjid Nabawi selama 60 tahun. Imam Al-Qasim bin Firruh Asy-Syatibi (w. 590 H) mengurutkan beliau sebagai Imam Qiraat pertama dalam Matan Hirzul Amani wa Wajhut Tahani (Syathibiyah)*.
Guru-gurunya : Beliau berguru kepada 70 orang Tabiin, yang terkenal diantaranya : Abu Ja’far bin Yazid bin Al-Qa’qa (salah satu Imam Qiraat Asyrah) **, Abdurrahman bin Hurmuz Al-A’raj , Muslim bin Jundub dan Yazid bin Ruman.
Murid-muridnya : Banyak yang belajar Al-Qur’an kepada beliau dari kalangan Tabiin maupun setelahnya , diantaranya yang terkenal : Imam Malik bin Anas *** , Isa bin Mina Qalun, Utsman bin Said Warsy , Isa bin Wardan, Sulaiman bin Muslim bin Jammaz, Al-Laits bin Sa’ad dan lainnya. Ibnul Mujahid (w. 324 H/936 M) memilihkan dua perawi untuk Qiraat Imam Nafi, yaitu : Qalun dan Warsy.
Kepribadian : Imam Nafi terkenal sebagai orang yang paling bagus bacaannya dan Ahli dalam berbagai macam Qiraat (Awjuhul Qira’at) , berperangai mulia, zuhud terhadap dunia, tawadhu, perhatian terhadap murid-muridnya. Beliau berkulit hitam dan berwajah yang sejuk dipandang dan memiliki wangi yang harum.
Qiraatnya : Bacaan beliau digunakan oleh penduduk Madinah dalam beberapa waktu lamanya. Imam Malik bin Anas berkata:
قراءة أهل المدينة سنة ، قيل له قراءة نافع ، قيل نعم
Bacaan (Qiraat) penduduk Ahli Madinah adalah Sunnah, dikatakan padanya: Qiraat Nafi, beliau berkata : Ya.
Begitupula Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata :
سألت أبي أي القراءة أحب إليك ، قال : قراءة أهل المدينة ، قلت فإن لم يكن ، قال : قراءة عاصم
Saya bertanya kepada bapak (Imam Ahmad), Qiraat apa yang anda paling sukai? Beliau jawab : Qiraat Ahli Madinah (Nafi), saya berkata : jikalau tdk (dapat atau memungkinkan), beliau jawab : Qiraat Ashim.
Bacaan antara Imam Qalun dan Warsy (dua Rawi Imam Nafi) memiliki banyak perbedaan, tetapi menurut kebanyakan Ahli Qira’at bacaan Imam Qalun adalah yang lebih dekat kepada Imam Nafi, krn Imam Warsy memiliki kaidah2 tersendiri yang tidak didapati dari Imam Nafi, melainkan dari riwayat-riwayat gurunya yang lain.
Bacaan Imam Nafi termasuk salah satu Qiraat yang masih eksis di kalangan umum saat ini, utamanya di daerah Maghribi/ Afrika utara dan barat seperti : Maroko, Aljazair, sebagian Mesir, Sudan, Libya dan sekitarannya.
(Bersambung……)
Catatan Kaki :
* Hirzul Amani wa Wajhut Tahani atau yang lebih dikenal Matan Syathibiyah adalah matan yang berisikan kaidah-kaidah seputar Ilmu Qira’at, yang dibuat Imam Syathibi dengan memasukkan 7 Imam (Aimmatul Qurra as-Sab’ah) sebagai rujukan bahasannya.
** Qira’at Asyrah (10 Imam) disusun oleh Imam Muhammad bin Muhammad bin Yusuf Al-Jazari (w. 833 H) dalam karangannya : Thayyibatun Nasyr fil Qira’atil Asyr dengan memasukan 3 nama Imam yang tidak dimasukan Imam Syathibi dlm Matan-nya. Hal ini didasari penelitian Ibnul Jazari dan Ahli Qiraat pd zamannya terhadap qiraat-qiraat lainnya yang dapat dikategorikan sbg Qira’at Mutawatirah.
*** Imam Malik merupakan teman dekat Imam Nafi, dan saling belajar diantara keduanya. Imam Malik belajar Qiraat kepada Imam Nafi, sedangkan Imam Nafi belajar Kitab Muwaththa kepada Imam Malik. Atas hubungan ini, Qiraat Nafi bersandingan dengan Mazhab Maliki sehingga terjadi korelasi antara Mazhab Qiraat dan Fikih.
Sumber :
Taufiq, Dhamrah. 2017. Al-Jisrul Ma’mun Ila Riwayati Qalun min Thariq Syathibiyah wa Yalihal Farqu baina asy-Syathibiyah wath Thayyibah. Yordania : Dar Ammar
Taufiq, Dhamrah. 2017. Ats-Tsamarul Yani’ Fi Riwayati Warsy an Nafi’ min Thariq Syathibiyah wa Yalihal Farqu baina asy-Syathibiyah wath Thayyibah. Yordania : Dar Ammar