ABSTRAK
Setiap manusia diberikan waktu yang sama oleh Allah, yang membedakan antara waktu seseorang dengan orang yang lain adalah bagaimana setiap manusia memanfaatkan waktu tersebut. Di antara manusia ada yang memakai waktunya hanya untuk hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat sehingga waktu yang mereka miliki terasa sangat cepat berlalu. Dalam islam, waktu adalah hal yang sangat berharga, bahkan Allah bersumpah dengan waktu di dalam Al-Qur’an. Waktu merupakan sebuah kenikmatan tersendiri yang diberikan oleh Allah kepada hambanya. Dengan demikian, sudah sepatutnya bagi setiap muslim memanfaatkan waktunya semaksimal mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat, terlebih lagi yang bermanfaat untuk akhiratnya. Pada bidang Ilmu Komputer, terdapat suatu kerangka-kerja yang memiliki keterkaitan dengan pemanfaatan waktu secara efektif, yakni Scrum. Scrum adalah salah satu kerangka kerja untuk mengembangkan rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan Metodologi Agile. Scrum biasa dimanfaatkan dalam proses pengerjaan / pembuatan sebuah proyek perangkat lunak. Dalam pelaksanaanya, Scrum memiliki beberapa bagian, yaitu hal yang akan dilakukan, perencanaan, pelaksanaan, dan ulasan (review). Scrum memiliki durasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, yaitu 2 pekan. Salah satu analogi atau penerapan durasi waktu pada kehidupan muslim adalah 24 jam. Namun, durasi tersebut bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu yang akan menerapkan Scrum dalam pemanfaatan waktu nantinya. Dengan pendekatan bagian-bagian pada Scrum, seorang muslim bisa memanfaatkan kerangka tersebut sebagai acuan untuk manajemen waktu pada aktivitas sehari-hari.
Baca lebih lanjut: https://www.pesan.bisa.id/wp-content/uploads/2023/01/KA_Tinjauan-Scrum-dalam-Pengembangan-Software-Terhadap-Pemanfaatan-Waktu-Muslim.pdf